4 Faktor yang Penting dalam Mendukung Kemampuan Belajar Anak

4 Faktor yang Penting dalam Mendukung Kemampuan Belajar Anak

BELAJAR bukan hanya tentang menghafal, juga bukan tentang mengingat bagaimana cara melakukan sesuatu. Belajar adalah proses mental dalam skala tinggi dimana subproses lain akan memberi makna pada sebuah konten informasi. Oleh karena itu belajar sebenarnya adalah tentang menciptakan makna untuk dijadikan memori. Jika seseorang tidak dapat memahaminya, maka proses ini tidak akan menjadi sebuah memori.

Faktanya, kemampuan untuk belajar adalah lebih tentang kebiasaan pengalaman belajar ketimbang hasil akhirnya. Dan memang, kita semua terlahir dengan kapasitas belajar yang sangat besar. Ini artinya, terlepas dari dasar genetik, manusia memiliki tahapan kemampuan belajar yang sangat sensitif.

Oleh karena itu, mengetahui faktor-faktor yang dapat mendukung kapasitas belajar anak akan sangat penting untuk meningkatkan kapasitas belajar mereka.

Stimulasi
Aktivitas ini menitikberatkan pada proses merangsang pengalaman belajar dan dengan demikian meningkatkan hubungan antar neuron. Simulasi adalah semacam pelatihan untuk membentuk neuron si kecil dan dengan demikian mempersiapkan mereka untuk menangkap informasi selama proses belajar.

Ritme Belajar
Stimulasi memang diperlukan, tetapi para orang tua juga harus sangat berhati-hati dengan overstimulasi. Stimulasi yang efektif harus tetap berjalan seiring dengan ritme perkembangan biologis setiap anak. Artinya, AyBun tidak bisa meminta si kecil untuk belajar hal yang belum bisa ditangkap oleh anak. Cara terbaiknya adalah dengan merangsang area pengembangan setiap tahap.

Partisipasi
Belajar adalah proses yang unik, dimana peserta didik harus aktif dalam prosesnya. Oleh karena itu, tingkat partisipasi si kecil adalah protagonis utama dalam proses ini. Orang tua memiliki tugas penting untuk memotivasi, membangkitkan rasa ingin tahu, dan beradaptasi dengan minat belajar anak mereka.

Keterlibatan Emosi
Sebagaimana manusia tidak dapat dipisahkan dari kemampuannya untuk belajar, anak juga tidak dapat dipisahkan dari emosinya. Terbukti bahwa kondisi mood yang positif mendukung terciptanya pengalaman belajar yang baik. Atas tujuan ini, penting rasanya untuk menciptakan iklim yang positif predisposisi untuk belajar.

Pengalaman Pembelajaran Aktif di LingoAce
Pembelajaran aktif adalah jenis pembelajaran yang memungkinkan murid untuk mengambil peran utama dalam proses belajar. Anak diajarkan untuk terlibat di dalamnya dan untuk menciptakan makna pengalaman belajar mereka sendiri. Metode utama inilah yang digunakan LingoAce hingga menjadi salah satu startup EduTech kelas dunia.

Terbukti, meski baru didirikan, startup les belajar bahasa Mandarin online ini telah berhasil mendidik 300 ribu murid dari 80 negara berbeda. Selain faktor pembelajaran aktif dengan fokus pada partisipasi murid, LingoAce juga memiliki beberapa rahasia perusahaan yang membuatnya jadi pilihan terbaik untuk murid umur 6 hingga 15 tahun.

Orisinalitas jadi kunci utama bagi LingoAce. Situs les bahasa Mandarin ini menggunakan jasa guru native speaker yang telah berpengalaman. Tidak hanya itu, tiap tenaga pendidik di platform ini harus sudah memiliki akreditasi CTCSOL dan lulus ujian Kemampuan Putonghua.

Area kurikulum juga disiapkan secara profesional di mana tersedia dua opsi silabus belajar yakni Kurikulum Internasional dan Kurikulum Singapura. Bukan hanya tentang program belajarnya, pakar kurikulum di LingoAce juga membantu menyarankan pilihan metode belajar yang efektif untuk generasi digital.

Eksklusifitas juga jadi key point dalam pengembangan LingoAce. Terbukti, startup ini menyediakan tiga opsi kelas dengan maksimal enam peserta didik. Konsep ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bahasa Mandarin yang efektif, imersif dan mudah dimengerti.(jp)

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: